Senin, 26 Juni 2023

KEBUDAYAAN DALAM ANTROPOLOGI

 

Penulis             : Jimmy Subiantoro

NIM                : 233300030006

Jurusan            : Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular Jakarta

Dosen              : Serepina Tiur Maida, S.Sos, M.Pd, M.I.Kom., C.AC

 


Kebudayaan adalah suatu hak yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia, kebudayaan diciptakan untuk mempermudah manuia dalam menjalani kehidupannya. Kebudayaan tidak akan ada tanpa manusia, sebaliknya manusia tanpa kebudayaan tidak akan bisa bertahan dalam mengarungi kehidupannya.

Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang secara etimologi berasal dari kata Latin Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan.

Kata 'culture' juga kadang diterjemahkan sebagai 'kultur' dalam bahasa Indonesia, yang memiliki arti sama dengan kebudayaan.

 Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

E. B Taylor dalam Soekanto

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi

Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Koentjaraningrat

Budaya diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Linton

Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.

Parsudi Suparian

Budaya adalah seluruh pengetahuan manusia yang dimanfaatkan untuk mengetahui serta memahami pengalaman dan lingkungan yang mereka alami.

Kebudayaaan tidak diwariskan secara genetika atau melalui proses belajar melainkan diperoleh melalui Pendidikan, baik secara formal maupun informal milik masyarakat.




Unsur-Unsur Kebudayaan

Setiap bangsa di dunia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda dengan kebudayaan bangsa lainnya. Namun segala bentuk kebudayaan tersebut terdapat beberapa unsur kebudayaan yang selalu dimiliki oleh masing-masing kebudayaan tersebut, yang selanjutnya di kenal dengan 7 (tujuh) unsur kebudayaan, yaitu:

  • 1.      Bahasa
  • 2.      Sistem pengetahuan
  • 3.      Sistem religi
  • 4.      Sistem social kemsyarkatan
  • 5.      Sistem teknologi
  • 6.      Sistem mata pencaharian
  • 7.      Kesenian.

Perubahan Kebudayaan

Kebudayaan bersifat dinamis, selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Terjadi penyempurnaan dilakukan untuk menyesuaikannya dengan perkembang zaman. Semakin bertambahnya tantangan hidup manusia dari waktu ke waktu maka kebutuhan untuk mengatasi tantangan tersebut akan terus berkembang. Beberapa faktor yang mempengaruhi kebudayaan:

  • 1.      Jumlah dan komposisi penduduk
  • 2.  Perubahan lingkungan seperti bencana alam dan perubahan kuantitas dan kualitas sumber daya/energi manusia dalam lingkungan.
  • 3.      Penemuan baru dalam teknologi dan ekonomi (inovasi)
  • 4.      Adasnya invasi/penyerangan/penjajahan.
  • 5.      Kontak dengan masyarakat lain (defusi)

ada 3 wujud kebudayaan yaitu:

a.       Wujud ideal adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstarak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terleatak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga. Jika masyarakat tersebut menytakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan itu ada dalam karangan dan buku-buku hasil karya penulis warga masyarakat tersebut.

b.      Wujud tindakan atau perilaku adalah sebuah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.

Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

c.       Wujud material adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dasri aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal lain yang dapat diraba, dilihat dan didokumentasikan, bersifat paling konkret diantara ketiga wujud kebdayaan .

Dalam kenyataan kehidupan bermsyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dengan yang lain.

 

Itulah sekilas mengenai kebudayaan dalam antropologi, penulisan ini mungkin jauh dari kata sempurna tapi akan memberikan sedikit pmbelajaran mengenai kebudayaan.


referensi :

koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. jakata: Rineka Cipta

Serepina Tiur Maida, Materi PPT Antropologi, 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selasa, 06 Juni 2023

Keunikan Suku Dayak

 

Penulis             : Jimmy Subiantoro

NIM                : 233300030006

Jurusan            : Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular Jakarta

Dosen              : Serepina Tiur Maida, S.Sos, M.Pd, M.I.Kom

 

    


    Sebagai warga negara Indonesia, kita haruslah berbangga diri karena negara kita adalah negara yang kaya sumber daya alam dan juga memiliki kebudayaan yang berneka ragam. Hal ini tidak lepas dari banyaknya pulau di Indonesia, yang dihuni oleh banyak suku.

Berbicara mengenai suku di Indonesia, saya akan sedikit mengulas salah satu suku tersebut, suku itu adalah suku Dayak. Mungkin saat saya menyebut suku Dayak, semua pasti teringat kejadian beberapa waktu lampau mengenai perang suku ini, tetapi itu semua sudah berlalu dan semua hidup rukun saat ini.

Suku Dayak adalah penduduk asli pulau Kalimantan, yang memiliki beberapa rumpun yang kita sering kita dengar jika kita berada di pulau kalimantan. Beberapa rumpun tersebut antara lain rumpun klemantan, rumpun iban, rumpun apokayan (Dayak Kayan, Kenyan dan bahau), rumpun murut, rumpun ot danum ngaju dan rumpun punan. Mereka tersebar di seluruh penjuru pulau kalimantan dan beberapa pulau di Malaysia (Sabah dan Serawak).

Rumah Adat Lamin

    Seiring berjalan waktu dan banyaknya para pendatang yang tinggal di pulau Kalimantan, keberadaan
suku asli Dayak ini semakin terpinggirkan, mereka lebih suka tinggal di pedalaman pulau Kalimantan daripada harus menerima kemajuan peradaban. Mereka yang menerima perkembangan jaman akhirnya berakulturasi melahirkan etnis sendiri. Sebagai contoh suku Dayak yang memeluk agama islam lebih suka disebut sebagai orang banjar atau kutai. Suku Dayak yang berada di Kalimantan barat banyak memeluk agama Kristen, tapi bagi yang menolak agama baru dan berpegang teguh pada keyakinannya mereka memilih tinggal di pedalaman.

Sebagai ciri khas fisik orang Dayak, kita pasti mengenal telinga panjang (telingan aruu). Ini adalah satu tradisi dari beberapa sub suku orang Dayak. Tradisi ini di mulai saat bayi lahir, tapi bisa disebut proses penindikan, semakin beranjak dewasa barulah telinga itu diberi anting yang terbuat dari tembaga (belaong) dan selalu akan di tambah sehingga telingga itu memanjang hingga sebatas dada bagi perempuan, tapi anting ini selalu dipakai dan tidak boleh dilepaskan. Bagi suku Dayak ini merupakan symbol kecantikan bagi wanita dan kebangsawanan bagi pria, tapi sayang tradisi ini mulai di tinggalkan semenjak era 60 an.

Tato Dayak dan Telinga Panjang

Salah satu ciri yang dimiliki suku Dayak adalah kesenian tato. Beberapa suku di Indonesia memiliki ciri khas tato sendiri. Keunikan tato suku Dayak yang terkenal hingga mancanegara adalah bahan dan alat yang digunakan. Semuanya menggunakan bahan alami, duri pohon jeruk sebagai jarum dan tinta dari jelaga dan dicampur madu lebah liar, dan pewarna dari jelaga lampu yang hitam, itulah sebabnya warna tato suku daya berwarna hitam. Tato sendiri sendiri bagi mereka sebagai symbol kedewasaan dan keberanian.

Di era yang semakin maju, saat ada kunjungan resmi kenegaraan ataupun acara resmi apapun, kita akan disambut oleh tarian khas Dayak, nama tarian ini adalah tari gantar. Dahulu tarian ini memiliki makna tentang siklus mesyarakat suku dayak dalam bercocok tanam. Dan masih banyak lagi jenis-jenis tarian lainnya dari suku Dayak ini yang memiliki banyak makna dan tujuan.


Tari Mandau

Nah bagi kita yang berkunjung ke Kalimantan dan khususnya Kalimantan Timur terdapat salah satu objek wisata yang bermana Desa Pampang, disini kita bisa melihat orang asli suku Dayak yang bertelinga panjang dengan khas tatonya, kemudian pernak Pernik khas kerajinan tangan suku Dayak, rumah adatnya dan senjata khas nya yaitu Mandau dan sumpit. Tak lupa kita disambut oleh tarian tradisional suku Dayak. Jadi kita tidak perlu masuk ke hutan pedalaman ya untuk belajar mengenal suku Dayak ini.

Sampai disini yang saya bisa sedikit jelaskan, yang pasti masih banyak keunikan yang lain dari salah satu suku di Indonesia ini. Semoga bermanfaat…

Evolusi dan Perubahan Sosial

  Penulis              : Jimmy Subiantoro NIM                 : 233300030006 Jurusan             : Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantul...