Penulis : Jimmy
Subiantoro
NIM : 233300030006
Jurusan : Fakultas Hukum
Universitas Mpu Tantular Jakarta
Dosen : Serepina Tiur
Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS.,C.,STMI
Evolusi sosial adalah teori sosial yang menyatakan bahwa
masyarakat berkembang secara bertahap dengan kondisi tertentu. Dalam evolusi
sosial, perubahan sosial mengalami pengembangan dari bentuk yang sederhana ke
bentuk yang lebih rumit.
Proses evolusi diantaranya sebagai berikut:
1. Proses Microscopic dan Macroscopic Dalam Evolusi
Sosial.
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan
dapat dianalisa oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail
(microscopic), atau dapat juga dipandang seolah-olah dari jauh dengan hanya
memperhatikan perubahan-perubahan yang tanpak besar saja (microscopic). Proses
evolusi sosial budaya yang di analisa secara detail akan membuka mata peneliti
untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan
sehari-hari dalam tiap masyarakat di dunia. Proses-proses ini disebut dalam
ilmu antropologi proses-proses berulang, atau recurrent processes.
Proses-proses evolusi sosial budaya yang dipandang seolah-olah dari jauh hanya
akan menampakkan kepada peneliti perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam
jangka waktu yang panjang. Proses-proses ini disebut dalam ilmu antropologi,
proses-proses menentukan arah, atau directional processes.
2. Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya.
Perhatian terhadap proses-proses berulang dalam
evolusi sosial budaya, belum lama mendapat perhatian dari ilmu antropologi.
Perhatian itu sebenarnya timbul bersama dengan perhatian ilmu antropologi
terhadap faktor individu dalam masyarakat, yaitu kira-kira sejak masa sekitar
1920. Sebelum tahun 1920, sebagian besar dari para sarjana antropologi hanya
memperhatikan adat-istiadat yang lazim berlaku dalam suatu masyarakat yang
menjadi obyek penelitiannya. Bagaimana sikap, perasaan, dan tingkah-laku khusus
para individu dalam masyarakat tadi yang mungkin bertantangan dengan adat-istiadat
yang lazim, diabaikan saja atau tidak mendapat perhatian yang layak. Dengan
demikian kalau seorang ahli antropologi misalnya harus menulis tentang
adat-istiadat perkawinan orang Bali, ia hanya akan mengumpulkan keterangan
tentang apa yang lazim dilakukan dalam perkawinan-perkawinan orang Bali itu.
Upacara, aktivitas dan tindakan yang menyimpang dari adat Bali yang umum, yang
terjadi karena berbagai situasi atau keadaan yang khusus, biasanya diabaikan
atau kurang diperhatikan. Tindakan individu warga masyarakat yang menyimpang
dari adat-istiadat umum seperti terurai di atas itu, pada suatu ketika dapat
banyak terjadi dan dapat sering berulang dalam kehidupan sehari-hari di setiap
masyarakat di seluruh dunia. Memang sikap individu yang hidup dalam banyak
masyarakat itu terutama adalah mengingat keperluan diri sendiri dengan demikian
ia sedapat mungkin akan mencoba menghindari adat atau menghindari aturan
apabila adat-istiadat itu tidak cocok dengan keperluan pribadinya. Kita
mengerti bahwa justru keadaan-keadaan yang menyimpang dari adat ini sangat penting
artinya, karena penyimpangan demikian merupakan pangkal dari proses-proses
perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.
Perubahan-perubahan yang kecil
serupa itu tadi, yang hanya dapat dilihat dengan peninjauan secara detail
dengan "alat mikroskop" oleh para peneliti masyarakat, tidak akan
tampak kepada orang lain yang hanya meninjau masyarakat dari luar, dari jauh,
atau yang memang membutakan diri untuk penyimpangan-penyimpangan yang kecil
itu. Walaupun demikian, dalam jangka waktu yang panjang, berpuluh-puluh
perubahan kecil dalam adat-istiadat sesuatu masyarakat akan mulai tampak pula
dari luar sebagai suatu perubahan yang besar.
3. Proses Mengarah Dalam Evolusi Kebudayaan
Kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kiita pandang
seolah-olah dari jauh, dengan mengambil interval waktu yang panjang, misalnya,
beberapa ribu tahun, maka akan tampak perubahan-perubahan besar yang
seolah-olah bersifat menentukan arah dari sejarah perkembangan masyarakat dan
kebudayaan yang bersangkutan.
Perubahan-perubahan besar ini dalam abad ke-19 yang
lalu telah menjadi perhatian utama para sarjana ilmu antropologi budaya dalam
arti umum. Pada masa sekarang, gejala ini menjadi perhatian khusus dari suatu
sub-ilmu dalam antropologi, yaitu ilmu prehistori yang memang bertugas
mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan manusia dalam jangka waktu yang
panjang, dan juga oleh para sarjana ilmu sejarah yang mencoba merekontuksi
kembali sejarah perkembangan seluruh umat manusia dan yang karena itu harus
juga bekerja dengan jangka-jangka waktu yang panjang.
Adanya evolusi pasti diikuti oleh perubahan-perubahan yang ada pada kehidupan manusia. Adapan dampak perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
Dampak positif perubahan sosial
1. Modernisasi
Modernisasi dalam ilmu sosial dapat
didefinisikan sebagai istilah menyebutkan bentuk perubahan (transformasi) dari
keadaan kurang maju atau kurang berkembang menjadi keadaan yang lebih baik
dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, makmur,
dan juga bermartabat. Modernisasi yaitu sering diungkapkan sebagai perkembangan
ilmu teknologi atau pengetahuan yang terus berkembang. Pengaruh perubahan
teknologi juga semakin dapat dirasakan oleh para penduduk baik di dalam
perkotaan maupun perkampungan sekalipun.
Modernisasi ini artinya ialah
proses perubahan keadaan dari cara-cara tradisional ke cara-cara yang lebih
baru yang dengan harapan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Modernisasi adalah bentuk perubahan sosial terarah dan terencana. Wilbert E
Moore menjelaskan, modernisasi dapat diungkapkan sebagai suatu transformasi
total kehidupan bersama yang tradisional ke arah-arah pola yang lebih ekonomis
dan strategis yang menjadi ciri negara barat yang stabil.
2. Perkembangan Ilmu pengetahuan
dan teknologi
Kemajuan teknologi adalah sesuatu
yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi
akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang
dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan. Perkembangan pengetahuan dan
teknologi menjadikan kehidupan manusia semakin praktis, efektif dan efisien.
Dampak Negatif Perubahan Sosial:
1. Westernisasi
Pengertian westernisasi adalah
suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi budaya Barat di
berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Menurut Koentjaraningrat, pengertian westernisasi adalah proses meniru gaya
hidup orang barat yang dilakukan masyarakat secara berlebihan dalam bentuk gaya
hidup, kebiasaan, gaya pergaulan, dan lain sebagainya. Westernisasi tidak cocok
untuk diterapkan di negara Indonesia karena masyarakat kita masih menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya Timur. Dampak dari westernisasi meliputi perubahan
perilaku, Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal, Perubahan cara
hidup.
2. Cultural Shock
Culture
shock atau guncangan budaya merupakan
ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu
pola yang tidak berfungsi secara serasi bagi masyarakat. Masyarakat yang belum
siap menerima perubahan-perubahan yang terjadi maka, masyarakat tersebut
mengalami culture shock. Culture shock ini dapat mengakibatkan
masyarakat akan tertinggal dan frustasi apabila masyarakat tidak dapat segera
menyesuaikan perubahan yang terjadi. Ada empat tanda culture shock,
yaitu: (a) Terus-menerus memiliki pikiran negative dan
membanding-membandingkan. (b) Mulai frustasi, gampang marah dengan pola
pergaulan. (c) Merasa terasingkan dengan keadaan sekitar. (d)Mulai kehilangan
identitas diri dan ciri pribadi.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa sebuah evolusi tidak dapat
dihindari, hal itu dikarenakan untuk bertahan dalam kehidupan kita harus mengikuti
perubahan itu. Tidak semua perubahan itu berdampak buruk, dan perubahan harus
terjadi untuk kelangsungan hidup manusia.
Referensi:
PPT Kebudayaan, Evolusi dan Perubahan Sosial oleh Serepina Tiur Maida,
S.SOS., M.Pd., M.IKom., C.AC., C.PS., C.STMI











