Nama : Jimmy Subiantoro
NIM : 233300030006
Dosen : Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd.,M.IKOM
Masyarakat dalam bahasa Inggris adalah society yang diambil dari kata latin socius yang artinya kawan. Masyrakat merupakan sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat memiliki prasarana melalui warga-warganya. Dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi (2009) oleh Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu. Interaksi tersebut bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kontinuitas kesatuan masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Interaksi antar warga
2. Adat istiadat
3. Kontinuitas waktu
4. Rasa identitas yang kuta yang mengikat semua warga
Unsur - Unsur Masyarakat
Kesatuan hidup manusia di lingkup desa, kota, maupun negara merupakan konsep masyarakat. Di setiap kesatuan masyarakat, selalu ada unsur-unsur yang membentuk kesatuannya. Menurut Soerjono Soekanto, yang dikutip di dalam buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi (2019: 52), sejumlah unsur masyarakat adalah sebagaimana perincian di bawah ini:
1. Manusia hidup bersama minimal terdiri dari dua orang
2. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat dari hidup itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
3. Adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan. 4.
4. Menghasilkan kebudayaan yang mengembangkan kebudayaan
Berbagai pola tingkah laku yang khas menjadi pengikat satu kesatuan manusia yang kemudian disebut masyarakat. Pola-pola tersebut harus bersifat tetap dan berkelanjutan agar menjadi kebudayaan. Kebudayaan dilahirkan dari proses berpikir manusia, yang kemudian diyakini sebagai nilai-nilai hidup. Dengan demikian, masyarakat dan kebudayaan tidak akan mungkin terpisahkan karena masyarakat adalah wadah kebudayaan itu sendiri.
PRANATA SOSIAL
adalah seperangkat aturan, baik bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Wujud nyatanya adalah lembaga untuk mengatur norma-norma itu.
Keberadaan pranata sosial merupakan suatu keharusan dalam suatu masyarakat yang terstruktur dan sistematis untuk menyelaraskan dan mengatur hubungan serta kebutuhan pokok antar-individu maupun kelompok dalam masyarakat itu. Pranata adalah sistem norma di masyarakat itu, sedangkan lembaganya adalah badan atau organisasi yang melaksanakan pranata tersebut.
Contoh Pranata dan Lembaga yang Menegakkannya Contoh pranata adalah undang-undang yang tertulis di konstitusi, sedangkan lembaga yang menegakkannya adalah kepolisian. Dalam satuan sistem pendidikan, pranata adalah aturan yang terdapat di sekolah, sedangkan lembaganya adalah sekolah itu sendiri yang diketuai oleh kepala sekolah, dan lain sebagainya.
Unsur Pranata Sosial Untuk layak disebut sebagai pranata sosial, terdapat tiga unsur yang melatari hal tersebut, yaitu kaidah atau norma, lembaga sosial, aparat penegak ketertiban masyarakat.
1. Kaidah atau Norma Kaidah atau norma
berfungsi untuk melindungi dan menjamin hak, serta mengatur pelaksanaan kewajiban individu-individu dalam masyarakat. Kaidah atau norma ini terbagi dalam norma agama, adat dan kebiasaan, norma kesopanan dan kesusilaan, serta norma hukum.
2. Lembaga Sosial
Aturan dan pranata yang ada di masyarakat pada mulanya terbentuk secara tidak sadar. Sebelum ada undang-undang, misalnya, disepakati secara tidak tertulis, perilaku mencuri sudah termasuk tindakan tercela di masyarakat. Lambat-laun pranata tersebut diinstitusionalisasikan. Artinya, orang-orang merasa bahwa aturan yang sebelumnya secara tidak tertulis, harus ditetapkan secara sadar melalui lembaga tertentu. Kemudian, lahirlah lembaga yang mengatur undang-undang secara tertulis bahwa perilaku mencuri terlarang dan tergolong tindakan kriminal. Misalnya, hukumannya adalah dipenjara. Selain itu, pelaku tidak boleh dihakimi secara massa, misalnya digebuki di jalanan. Terbentuknya lembaga sosial itu lahir dari kebutuhan masyarakat untuk hidup teratur. Lembaga sosial ini bertujuan untuk mengatur panduan bertingkah laku di dalam masyarakat. Contoh-contoh lembaga sosial adalah Puskesmas, LBH (Lembaga Bantuan Hukum), Komnas HAM, KPK, dan lain sebagainya.
3. Aparat Penegak Ketertiban Masyarakat
Setelah pranata dan aturan di atas tertulis, maka perlu ada aparat penegak ketertiban yang mengatur, mengawasi, menegur, serta menghukum jika ada anggota masyarakat yang melanggar aturan dan pranata tersebut. Aparat penegak ketertiban masyarakat dapat berupa kepolisian, pengadilan, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Unsur Pranata Sosial Untuk layak disebut sebagai pranata sosial, terdapat tiga unsur yang melatari hal tersebut, yaitu kaidah atau norma, lembaga sosial, aparat penegak ketertiban masyarakat.
INTEGRASI MASYARAKAT
integrasi masyarakat yang merupakan penyatuan unsur-unsur yang berbeda dalam suatu masyarakat, mulai dari peranan sosial, kedudukan sosial, hingga pranata sosial.
Syarat-syarat Integrasi Sosial
Dibawah ini adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membentuk suatu integrasi sosial di dalam masyarakat :
1. Memiliki Rasa Saling Membutuhkan Antar Sesama Masyarakat
Memang, setiap orang akan mempunyai kebutuhannya masing-masing. Dimana kebutuhan tersebut akan berbeda setiap individunya. Maka dari itu, sebagai masyarakat yang utuh, kita tentu harus saling membutuhkan dan juga saling melengkapi. Hal bertujuan agar kebutuhan kita bisa terpenuhi dengan baik.
Keterikatan dan keterbutuhan itulah yang nantinya akan menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya hubungan sosial yang utuh
Misalnya, dalam hal memperoleh pendidikan, tentu kita akan membutuhkan guru, menteri pendidikan dan lainnya. Kemudian dalam hal transaksi jual beli, tentu kita akan membutuhkan penjual dan juga pembeli.
2. Nilai dan Norma Harus Dijalankan Secara Konsisten
Nilai dan norma yang berlaku di dalam sebuah masyarakat merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya integrasi sosial. Norma tersebut yang berlaku di dalam masyarakat sebenarnya sama seperti hukum yang tidak tertulis.
Jadi, secara sadar atau tidak, norma tersebut sangat diyakini sebagai salah satu landasan dalam mengatur kehidupan masyarakat. Contohnya, norma ketika bertamu ke rumah orang lain, atau norma saat berbicara dengan orang yang lebih tua.
3. Nilai dan Norma Diraih Melalui Kesepakatan Bersama
Masyarakat merupakan sebuah kumpulan manusia yang berada di satu daerah. Hanya saja, masyarakat tersebut tidak hanya terdiri dari satu ras, agama, latar belakang yang sama. Namun mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Untuk membuat integrasi sosial, syarat yang harus dipenuhi adalah kesepakatan atas norma yang akan berlaku. Hal tersebut harus disepakati bersama dan ditaati oleh semua anggota masyarakat.
Setiap manusia memang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, terdapat banyak bentuk keberagaman norma dan nilai yang ada. Sehingga kesepakatan norma dan nilai yang harus diterapkan sangatlah dibutuhkan. Kesepakatan tersebut adalah contoh dari integrasi sosial yang berkaitan dengan kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.
4. Adanya Toleransi
Toleransi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hubungan di dalam kelompok sosial dengan masyarakat umum. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan di atas, masyarakat khususnya di Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari banyak latar belakang. Mulai dari budaya, suku, ras, agama, dan masih banyak lagi.
Contoh dari sikap toleransi adalah terlaksananya kegiatan gotong royong di dalam masyarakat dalam membangun tempat untuk beribadah atau mungkin sarana umum. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah berkomunikasi dan terintegrasi dengan baik. Itulah mengapa toleransi itu penting.
5. Memiliki Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial
Salah satu syarat terbentuknya integrasi sosial adalah setiap individu memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial. Jadi, semua kegiatan yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mencapai kebaikan bersama. Oleh karena itu, jika kamu ingin bergabung ke dalam kelompok sosial, maka kamu harus memiliki kesadaran diri bahwa kamu adalah makhluk sosial.
Dengan menyadari bahwa diri sendiri adalah makhluk sosial, maka akan lebih mudah terintegrasi dengan masyarakat lain. Sebab, sikap tersebut adalah hal mendasar yang wajib dimiliki oleh semua orang.
6. Mempunyai Visi dan Misi yang Sama
Salah satu syarat terjadinya integrasi sosial adalah dengan mempunyai visi dan misi yang sama. Sama halnya seperti syarat-syarat yang ada di lembaga sosial, masyarakat biasa juga perlu mempunyai visi dan misi yang sama. Dimana tujuan, visi, dan misi tersebut diperoleh dari kesepakatan bersama.
Dengan adanya komunikasi yang tepat, maka visi dan misi yang telah disepakati bisa diwujudkan sebagai bentuk integrasi sosial. Meskipun setiap anggota masyarakat yang terlibat di dalamnya memiliki latar belakang yang berbeda.
Itulah ke enam syarat terjadinya integrasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Dimana pada dasarnya hal tersebut hanya dapat terjadi apabila ada kontak sosial serta komunikasi yang baik antar sesama bagian masyarakat. Sebab, hal tersebutlah yang menjadi ciri-ciri hubungan sosial yang wajib dipenuhi. Supaya syarat integrasi sosial dapat tercapai.
Materi RPS 2023, Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom, C.AC
Prof. Dr. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Atropologi, 2009, PT Rineka Cipta
https://tirto.id/mengenal-pranata-sosial-dalam-masyarakat-unsur-macam-contohnya-gbig
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/22/150133569/unsur-unsur-mayarakat-dan-pembagiannya.
https://www.gramedia.com/literasi/integrasi-sosial/



